Persyaratan Izin Impor Mesin Perusahaan Indonesia

moneygolddiamond - Tulisan berikut rangkuman dari beberapa blog ini, isinya tentang permohonan fasilitas bea masuk impor mesin. Karena saya mesti belajar seluk beluk impor mesin dalam waktu dekat ini, maka sekalian saya letakkan artikel ini di sini, biar saya gak repot kalau harus mencarinya. Permohonan fasilitas impor mesin ini dapat diajukan setelah perusahaan mendapat Izin Prinsip Penanaman Modal dari PTSP BKPM, PTSP provinsi maupun kabupaten/kota. Semoga sharing artikel ini ada gunanya bagi pembaca sekalian...

Untuk itu, ada formulir yang harus diisi, yaitu formulir tentang permohonan fasilitas impor mesin, dalam formulir tersebut pemohon melampirkan persyaratan sebagai berikut :
1. Inventarisasi daftar mesin dalam bentuk hardcopy dan softcopy (sesuai investor module BKPM);
2. Akta Pendirian Perusahaan; NPWP; NIK (Nomor Induk Kepabeanan);
3. Angka Pengenal Impor (API/APIT/API-P);
4. Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;
5. Uraian proses produksi yang mencantumkan jenis bahan baku dan bagi industri pengolahan harus dilengkapi dengan diagram alir (flow chart);
6. Kalkulasi kebutuhan kapasitas mesin produksi yang disesuaikan dengan jenis produksi di dalam Izin Prinsip Penanaman Modal;
7. Denah pabrik dan gambar tata letak mesin/peralatan atau gambar teknis gedung/bangunan (termasuk untuk hotel dan perkantoran);
8. Bagi perusahaan pertambangan dalam bentuk KK (Kontrak Karya) atau PKP2B (Perjanjian Karya Perusahaan Pertambangan Batubara) harus melampirkan surat rekomendasi Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi;
9. Bagi perusahaan penunjang pertambangan harus melampirkan surat rekomendasi Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi atau Dinas Pertambangan setempat berupa Izin Operasional untuk menempatkan mesin atau peralatan;
10. Bagi PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) harus melampirkan surat rekomendasi Kepala Otorita Asahan;
11. Data teknis atau brosur mesin;
12. Izin Prinsip Penanaman Modal;
13. Bagi Penunjang Pertambangan harus melampirkan Kontrak Kerja dengan Pemilik KP (Kuasa Pertambangan) disertai Rekaman KP (Kuasa Pertambangan);
14. LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal) periode terakhir;
15. Permohonan diajukan langsung oleh direksi perusahaan setelah ditandatangani di atas materai cukup. Jika berhalangan, pemohon dapat menguasakan kepada pihak lain disertai dengan surat kuasa bermaterai.

Jika permohonan kita diterima dan dinyatakan benar serta lengkap, maka (seharusnya) PTSP BKPM akan memproses dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja. Fasilitas bea masuk impor mesin sendiri untuk periode selama 2 (dua) tahun sejak Surat Persetujuan Fasilitas Bea Masuk diterbitkan. Jika merasa kurang, investor dapat menambah waktu penerimaan fasilitasnya sesuai peraturan berlaku.

Terus bagaimana jika ternyata investor merasa waktu yang diberikan kurang, sehingga harus memperpanjang masa impor mesinnya ? Maka dokumen berikut ini harus dilengkapi untuk memproses perpanjangan tersebut :

1.Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) periode terakhir.
2.Rekaman Surat Persetujuan Keringanan/Pembebasan Bea Masuk atas impor mesin yang dimiliki.
3.Alasan perpanjangan waktu pengimporan.
4.Rekaman Pemberitahuan Impor Barang (PIB) yang telah diberikan persetujuan pengeluaran barang oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
5.Permohonan ditandatangani di atas materai cukup oleh direksi perusahaan.
6.Surat Kuasa bermaterai cukup untuk pengurusan permohonan yang tidak dilakukan secara langsung oleh direksi perusahaan.
7.Ketentuan tentang surat kuasa sebagaimana dimaksud diatur dalam Pasal 63 Peraturan ini. Waktu yang dibutuhkan untuk mengurus penerbitan ijin Perpanjangan Waktu Pengimporan Mesin adalah 14 hari kerja. 

Terus bagaimana jika selama pekerjaan berjalan ternyata ada perubahan kebutuhan jenis atau jumlah mesinnya ?  dalam hal ini kita harus mengajukan izin Perubahan atau Penambahan Fasilitas Impor Mesin. Dokumen yang diperlukan adalah :

1. Alasan perubahan/penambahan Fasilitas Atas Impor Mesin. Daftar Mesin dan Disket (soft copy) Daftar Mesin (berdasarkan Investor Module BKPM).
2.NPWP.
3.Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
4.Nomor Induk Kepabeanan (NIK)
5.Angka Pengenal Impor (API/APIT/API-P)
6.Uraian proses produksi yang mencantumkan jenis bahan baku dilengkapi dengan diagram alir / flow chart khusus industri pengolahan.
7.Kalkulasi Kebutuhan Kapasitas Mesin Produksi yang disesuaikan dengan jenis produksi di dalam izin prinsip penanaman modal.
8.Data teknis atau brosur mesin.
9.Izin Prinsip Penanaman Modal, khusus Penunjang Pertambangan diperlukan Kontrak Kerja dengan Pemilik Kuasa Pertambangan (KP) disertai Rekaman Kuasa Pertambangan (KP).
10.Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) periode terakhir apabila perusahaan tersebut sudah memiliki kewajiban menyampaikan laporan.
11.Rekaman Surat Persetujuan Keringanan/Pembebasan Bea Masuk atas impor mesin yang dimiliki.
12.Laporan realisasi impor mesin yang dilengkapi dengan rekaman Pemberitahuan Impor Barang (PIB) yang telah diberikan persetujuan pengeluaran barang oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
13.Permohonan ditandatangani di atas materai cukup oleh direksi perusahaan.
14.Surat Kuasa bermaterai cukup untuk pengurusan permohonan yang tidak secara langsung dilakukan oleh direksi perusahaan.
15.Ketentuan tentang surat kuasa sebagaimana dimaksud diatur dalam Pasal 63 Peraturan ini.

Ijin untuk Pengurusan Perubahan atau Penambahan Fasilitas Impor Mesin ini diproses selama 14 sampai 21 hari kerja.

Written / Post by : masBuddy
Labels/Categories : Dunia ekspor impor, Cara dan Ijin Ekspor Impor, Export Import for Dummies, Penanaman Modal Investasi Indonesia