Saya menemukan beberapa hal terkait
dengan penerapan isi buku tersebut. Mungkin saja temuan saya ini merupakan
pendalaman atau justru pelebaran makna dari intisari buku tersebut. Makanya
saya “gatal” untuk segera menulis, eh ternyata sang waktu menemukan caranya
untuk menghalangi saya menyelesaikan ide yang sudah menggantung sekian lama
ini, ya sudahlah daripada gak selesai, saya berpikir ada baiknya saya pajang
aja di blog, siapa tahu tanggapan demi tanggapan akan memperkaya artikel yang
belum jadi ini… semoga…amiin
Titik Awal dan Trend, Membuat Kita mengetahui Pola Pergerakan Sebuah Kekacauan
Seringkali kita masuk ke dalam
pusaran arus perubahan dan tidak mengetahui apa yang menjadi penggerak kekacauan
dan pola bergeraknya sebuah kekacauan.
Sebenarnya kalimat kuncinya, kita
harus menemukan ‘the real point’ nya awal mula sebuah kekacauan dan mengetahui ‘the
real point’nya trend yang memimpin ditengah kekacauan. Disini berlaku hukum “ information
is the king ”. Dan sebagai pemain ditengah lapangan, kejelian kita melihat titik awal
sebuah kekacauan dan trend mana yang memimpin di tengah kekacauan akan
menentukan keberhasilan kita menemukan pola pergerakan kekacauan yang terjadi.
Kita berpedoman dengan rumus yang
sama yang digunakan oleh Einstein dalam melihat sebuah kerumitan, yaitu :
- ü Ditengah kerumitan, temukan kesederhanaan
- ü Ditengah ketidakselarasan, temukan harmoni
- ü Ditengah kesulitan, ada peluang
Buku Exploiting Chaos memberi
pemahaman kepada saya bahwa kesulitan itu menjadi semacam kesempatan terbuka bagi
kita jika kita memahami dari sudut bahwa peluang seringkali muncul dari
kekacauan yang menyulitkan.
Pernahkah anda merasa kelelahan
melakukan sesuatu dan pada saat anda sudah kehilangan gairah, tiba-tiba pesaing
anda muncul dari balik persembunyiannya selama ini ?
Yah itulah yang terjadi pada…..(cerita
lokal)……
Di dalam gelombang lautan informasi
sekarang ini, kita tidak akan pernah lagi menemukan laut yang tenang dan damai.
Kapal dan ombak silih berganti timbul tenggelam sebagaimana peluang dan
kesempatan. Tetapi hanya yang berinovasi sajalah yang bisa tetap piawai
berenang.
Mahluk Apa itu inovasi ?
Di dalam sebuah sumber, disebut
bahwa makna inovasi adalah menciptakan sesuatu yang memenuhi sebuah kebutuhan
di masyarakat yang belum terpenuhi.
Bahkan pada saat sebuah kebutuhan
itu telah terpenuhi, penciptaan kembali akan membuat masyarakat merasa
membutuhkan produk baru itu, meski dalam banyak hal produk baru itu mirip
dengan produk lama sekalipun.
Dalam buku Excha hal 30 disebut
bagaimana Camel mengambil alih kembali posisi Lucky Strike sebagai nomor 1,
terlihat bagaimana mereka mempelajari permainan dan mulai bermain mengikuti
gaya Lucky Strike, itulah responsif, inovasi itu lebih daripada responsif, dia
mencipta sesuatu bukan saja berdasarkan responsif tetapi berdasarkan proaktif,
membuat langkah yang seringkali merupakan antisipasi atas datangnya masa yang
ditunggu-tunggu. Begitu tiba saatnya, dia sudah lebih siap dari pihak yang
paling kuat di pasaran sekalipun, itulah inovasi.
Revolusikan Keyakinan Umum Dengan Ide-Ide Revolusioner
Keyakinan umum seringkali merupakan
keyakinan yang tidak berdasarkan trend masa depan. Contoh dalam buku ExCha
menunjukkan perkembangan pendapat umum pada saat bungkusan rokok pertama
diterbitkan, umum berpendapat bahwa ide tersebut pasti gagal, karena proses
melinting rokok adalah bagian yang paling mengasyikkan bagi kalangan perokok. Apa
mungkin pecinta rokok rela menukar kualitas dan tradisi dalam dunia rokok untuk
barang bungkusan murahan dan sekadar kemudahan ? dan jawabannya anda tahu bukan
?
Ada Sejenis Struktur Yang Menghambat Budaya Populer Dan Perubahan Di
Dalam Organisasi/Perusahaan
Kemampuan umum menerima kenyataan perubahan
situasi sering tidak sejalan dengan kemampuan perusahaan untuk beradaptasi.
Pada perusahaan yang sudah memiliki manajemen yang lengkap, sering terdapat struktur
zona nyaman. Struktur ini pula yang membuat perusahaan-perusahaan tersebut (baca:
pihak manajemen) menjaga jarak dengan segala yang berbau populer dan baru,
padahal hal kata ‘populer’ seringkali menjadi sumber kehidupan sebuah
perusahaan.
Maka beredarlah mitos di masyarakat
bahwa organisasi / perusahaan besar adalah lamban. Organisasi perusahaan yang
besar sebenarnya bukan lamban, mereka hanya seringkali menjaga diri untuk tetap
berada di zona nyaman. Pola pikir adaptif lah yang bisa memaksa mereka keluar
dari zona nyaman yang membuat mereka ‘lamban’.
Kalimat kuncinya adalah : kata “Terlambat”
itu selalu 100 kilometer di belakang kita, di depan hidung kita selalu hanya ada
kalimat “Tidak Ada Kata Terlambat”.
Dalam buku ExCha di halaman 30 tertulis : Pelajarilah Permainannya Dan
Mulailah Bermain…. Sungguh mengasyikkan bukan ? Jadi ingatlah, disaat kita
merasa sudah ‘terlambat’, saat itu sebenarnya kita hanya diminta mengulang untuk
membaca peta situasi yang ada dan menentukan langkah mana yang membuat kita
lebih cepat selangkah, bukan lagi ‘terlambat selangkah’. Karena “tidak ada satu profesi pun yang kebal
terhadap perubahan disruptif” (ExCha 34). Efek perubahan yang melahirkan model
bisnis baru yang ‘maju selangkah’, dan merontokkan pemimpin bisnis tradisional.
Mulailah Berpola Pikir Adaptif
Pola pikir adaptif adalah pola
pikir yang mengakomodasi segala perubahan. Jadi bukan adaptasi seperti kodok
rebus. Kenapa Kodok Rebus ?
Kodok itu jika tiba2 kita lemparkan
ke dalam air mendidih, maka dia akan marah dan akan lagsung melompat keluar,
tetapi kalau kita taruh kedalam air hangat, lalu kita naikkan suhunya
perlahan-lahan, maka sang Kodok akan tetap berenang-renang sampai akhirnya
matang di dalam air yang semakin mendidih.
Sang kodok ini tidak peka terhadap
perubahan yang terjadi perlahan-lahan, begitupun kita. Sebagian besar kita
hanya peka pada saat terjadi perubahan mendadak, dan abai terhadap perubahan
yang terjadi perlahan-lahan.
Perubahan kecil (atau perubahan ukuran
produk yang semakin mengecil) dapat menggoyangkan pasar, hal ini khususnya
sangat terlihat pada produk ponsel. Mulai dari ponsel seukuran bata sampai
menjadi smartphone yang setipis pembalut, adalah contohnya. Inilah sebabnya
jangan sampai menganggap remeh perubahan-perubahan kecil di pasar, apa sajakah
jenis perubahan yang tidak bisa kita anggap remeh itu ? ……. Jelaskan.
Ini sebabnya “menjadi Muda” adalah
suatu usaha yang harus serius dilakukan secara kontinyu, karena menjadi muda
akan membuat kita terus mengikuti trend perubahan di masyarakat.
Dalam bahasa ExCha:35, Kunci
Beradaptasi adalah mengakui adanya kebutuhan terus-menerus akan perubahan
perlahan-lahan.
Pasar semikonduktor itu berdiri
atas dasar riset, karena sangat sulit untuk membuat pasar semikonduktor,
sehingga pemain utamanya menggelontorkan miliaran dolar untuk keperluan riset.
Anggaran ini membentuk semacam penghalang, bagi para pemain baru untuk masuk.
Akan tetapi, pergeseran teknologi telah menciptakan para pemimpin baru.
Trend Adalah Bagian Dari Masa Depan
Maka saat anda berfokus pada mempertahankan sesuatu yang anda miliki,
anda akan menjadi manusia masa lalu. Karena sesungguhnya adaptasi adalah bagaimana
menjadi bagian dari trend masa depan.
Hampir semua diantara kita memiliki
benda-benda kesayangan memorabilia. Kita mempertahankan benda-benda kesayangan
itu supaya sedapat mungkin terjaga dan tetap utuh seperti yang kita inginkan.
Bayangkan jika benda-benda kesayangan itu adalah perusahaan, apa jadinya ?
Maka selalu bedakan antara
benda-benda kesayangan yang sifatnya koleksi dengnan benda-benda yang harus
baru setiap saat, petakan, lalu
perbaharuilah terus menerus.
Saya sendiri, jika memang ingin
mengoleksi benda-benda memorabilia maka akan saya ussahakan isinya adalah
memorabilia yang bisa membangkitkan semangat untuk terus maju, atau kenangan
yang membuat teringat masa susah saya sehingga dengan melihatnya akan terus
semangat untuk tetap berusaha meraih sukses dan menghindari kemungkinan susah
seperti dulu.
Bukku ExCha menyatakan bahwa tidak
ada satu jenis industri atau profesi pun yang kebal terhadap efek perubahan
disruptif, yaitu jenis perubahan yang melahirkan model bisnis baru dan
merontokkan taipan tradisional. Video internet, media sosial, dan ketiadaan
sensor internal, itu adalah sebagian dari perubahan yang merontokkan tersebut.
Stasiun Televisi
|
Video Internet
|
?
|
Koran
|
Blog /Website
|
?
|
Toko Fisik
|
E Commerce
|
?
|
Iklan Konvensional
|
Shockvertising
|
?
|
Amerika
|
China
|
?
|
Jepang
|
India
|
?
|
New York
|
Moscow
|
?
|
Email
|
Media Sosial
|
?
|
Panggilan Telepon
|
Update Status
|
?
|
Perpustakaan Umum
|
Wikipedia
|
?
|
Rekrutmen Lokal
|
Alih Daya ke Luar Negeri
|
?
|
Metode Ruang Kelas
|
Kelas Maya
|
?
|
Dokter Konvensional
|
Dokter sekaligus perawat
|
?
|
Akuntan
|
Audit Online
|
?
|
Pengacara
|
Layanan Hukum Online
|
?
|
Minyak di atas Kanvas
|
Lukisan Digital
|
?
|
Studio Foto
|
Photoshop
|
?
|
Sengaja
saya menaruh kolom kosong disebelah kanan agar supaya pembaca menuliskan
sendiri apa yang seharusnya menjadi the next. Cobalah menerapkan pada apa yang
menjadi pekerjaan anda, maka anda akan mulai sedikit demi sedikit belajar
memahami dan menemukan Trend di sekitar anda.
Trend Itu Adalah Bagaimana Selalu Menjadi Muda
Kita
sebenarnya harus terus menjadi “muda”, menjadi muda ini adalah sesuatu yang
harus terus diusahakan dan dipelajari supaya tidak menjadi the next “katak
rebus”. Menjadi muda akan membuat kita awas terhadap terciptanya trend yang
perlahan maupun yang revolusioner.
Peter Drucker
sang Pakar Manajemen menyatakan dalam beberapa kalimat ringkas mengenai
pelajaran ‘menjadi muda’ ini diumurnya yang ke 94 tahun.” kita sekarang
menerima fakta bahwa belajar adalah sebuah proses terus menerus untuk merangkul
perubahan. Sementara tugas yang paling mendesak sekarang adalah mengajari orang
cara belajar. “
Kunci dari
beradaptasi adalah mengakui adanya kebutuhan terus menerus akan adanya
perubahan perlahan. Dan kita harus menggedor semua orang (karyawan atau
orang-orang yang kita sayangi) untuk mengakuinya, sehingga orang-orang yang
kita sayangi tidak menjadi “ The Next Kodok Rebus “.
Tetap Berfokus Pada Peluang
Coba perhatikan CEO Apple Steve Jobs. Apa yang dia ucapkan pada saat ia disudutkan oleh para pemegang saham Apple karena mempertahankan besarnya anggaran risetnya ? CEO yang pandai meramal masa depan itu menjawab :
Coba perhatikan CEO Apple Steve Jobs. Apa yang dia ucapkan pada saat ia disudutkan oleh para pemegang saham Apple karena mempertahankan besarnya anggaran risetnya ? CEO yang pandai meramal masa depan itu menjawab :
Yang
terjadi di bidang teknologi selama beberapa tahun terakhir ini adalah
kemunduran, bukan masa depannya. Banyak perusahaan memilih merampingkan diri,
dan mungkin memang itu yang cocok bagi mereka. Kami memilih jalur berbeda.
Keyakinan kami adalah bahwa jika kami terus memajang produk hebat di depan
hidung (konsumen), mereka akan terus membuka dompet. Itulah yang selama ini
kami lakukan. Kami menghasilkan lebih banyak produk hebat baru daripada
sebelumnya.
Dan Steve
Jobs memperoleh pembenaran tambahan saat ketika perekonomian pasca gelembung
tersebut membuat dia memiliki banyak peluang mempekerjakan sepasukan bakat
dengan biaya murah.
Sampai
akhirnya kemudian kita sama-sama melihat betapa I-Tunes yang lahir dari rahim
inovasi Steve Jobs menjadi dari lebih besar daripada Wal Mart
Fokus yang
tak kunjung padam terhadap masa depan dapat mendorong terciptanya penemuan
baru.
Paling gampang untuk memahami ini adalah dengan
melihat perbandingan rekam jejak sebuah situs populer dengan situs populer
lainnya. Akan terlihat mana yang lebih nyambung dengan generasi berikutnya dan
mana yang hanya nyambung dengan generasi sekarang saja.
Dibuku
ExCha tertulis contoh bintang youtube : Fred Figglehorn. Video-videonya adalah
sampah berbiaya rendah tentang kehidupan sehari-harinya. Tetapi dengan menjadi ‘penggiat
sampah’ demikian, Fred Figglehorn ditahun 2009 telah mengumpulkan sebanyak 250
juta pengunjung. Fred ternyata nyambung dengan anak-anak tanggung dan remaja
yang tidak pernah dipahami oleh siapapun. Ia nyambung dengan generasi
berikutnya.
Dalam
bahasa agama (Islam), Fokus itu ialah Khusyu’. Siapapun yang dapat fokus /
khusyu’ tentu akan sukses apa yang dikerjakannya. Setiap sholat itu selalu
diajarkan untuk khusyu terus menerus ( fokus dan fokus), jadi seharusnya jika
anda terbiasa sholat, maka anda harusnya terlatih untuk fokus.
‘Cukup’ Hanya Menjadi Inovator Sukses
Tetapi
sebenarnya anda tidak perlu memahami semua hal, anda ‘cukup’ hanya menjadi
inovator sukses saja, dan menjadi inovator sukses berarti akan selalu berdiri
di atas segala perubahan. Inovator sukses akan sadar bahwa dunia di depan
hidung mereka tidak akan kembali berubah “normal”. Sehingga daripada menunggu
dunia normal kembali, mereka akan beradaptasi terhadap peluang yang timbul dari
ketidaknormalan dunia mereka. Bentuk adaptasinya berbagai macam, ide-ide yang
bermunculan selalu mereka dalami dan terapkan, dimanapun mereka berada. Merekalah
inovator sejati.
Dalam
bahasa ExCha, mereka para pejuang ini tidak tertembus ingar bingar yang
mengelilingi mereka dan beradaptasi terhadap peluang. Artinya ada satu sisi
yang fixed / tetap dalam diri mereka, yaitu fokus ke arah masa depan, dan tetap
terus beradaptasi melalui evolusi maupun revolusi. Itulah sisi Fixed dalam diri
sang inovator, sementara adaptasi yang mereka lakukan membuat mereka terus
beradaptasi dengan perubahan-perubaha trend yang ada.
Inilah makna latihan Sholat bagi umat Islam. Dalam 5
kali sehari dilatih untuk bagaimana bisa tetap tidak tertembus oleh ingar
bingar dan selalu bisa beradaptasi terhadap peluang ? inilah gunanya focus/khusyu’
ke Mecca, kiblat Mekah itu menjadi pedoman dan pertolongan untuk tetap bisa fokus
dan tidak tertembus ingar bingar.
Para
pejuang inovasi ini hanya tidak melakukan satu hal, diam saja. Waktu bertindak bagi
mereka adalah selalu sekarang, dan mereka menerima kenyataan bahwa dunia tidak
pernah kembali normal.
Namun Anda
Tidak Perlu Memahami Semuanya.
Kasarnya, chaos selalu identik dengan stress dan
kekacauan, tetapi tidak selalu betul begitu. Daalam sekawanan binatang yang
berlari menyelamatkan diri ketika dikejar pemangsanya, maka binatang yang
waspada dari awal tentang akan datangnya serangan pemangsa, serta mengetahui
seluk beluk lingkungannya, akan tetap bisa menyelamatkan diri tanpa
terinjak-injak oleh kawanannya. Sayangnya binatang tidaklah mengetahui apa itu
peluang, karena mereka bergerak berdasarkan insting, bukannya berdasarkan
analisa situasi. Itu sebabnya jika kita hanya bertindak berdasarkan adaptasi, apa
bedanya kita dengan binatang yang sekarang hidup survival ini ? itu sebabnya
gunakanlah analisa situasi dan tangkaplah peluang.
Masih banyak lagi yang lainnya... serie II menyusul yaa... terus yang komen saya komen balik deh khusus artikel ini...
Masih banyak lagi yang lainnya... serie II menyusul yaa... terus yang komen saya komen balik deh khusus artikel ini...
Labels/Categories : Mengkaji Semesta Diri, Money and Fund, Venture Capital,
-->
0 comments:
Post a Comment