Anda Adalah Magnet Yang Paling Kuat, Bayangkan Seandainya Anda Adalah Kiblat

Tulisan berikut ini adalah hasil perenungan saya terhadap beberapa kalimat yang sangat umum di ucapkan oleh orang Islam dimana saja. Sebenarnya awal penulisan dari artikel ini adalah pembahasan dari buku The Secret versi Islam, karena menurut saya, Al Fatihah saja sudah mengandung makna yang lebih komplit dan lebih luas dari kandungan buku The Secret itu sendiri.

menarik apa yang dikatakan oleh JOHN ASSARAF :

Bagi saya, cara tersederhana untuk memahami hukum tarik-menarik adalah jika saya menganggap diri sebagai magnet, dan saya tahu bahwa sebuah magnet akan menarik sesuatu ke arahnya. Anda adalah magnet yang paling kuat di Semesta! Di dalam diri Anda terdapat sebuah magnet yang lebih kuat daripada segala sesuatu yang ada di dunia, dan daya magnetis yang tak terbayangkan ini dipancarkan melalui pikiran-pikiran Anda.

Kenapa menarik ? saat saya sedang memikirkan sesuatu yang menyebalkan, saya sedang membuat suatu penyaluran emosi yang sebenarnya tak perlu bahkan berbahaya untuk dilakukan.Tetapi saya sadar satu hal bahwa saya sebenarnya sedang menarik pikiran2 negatif saya ke arah diri saya, maka saya berusaha untuk berubah :

Makna Taawudz

Saya telah salah selama ini ketika saya meminta perlindungan kepada Alloh. Terlepas dari saya benar atau tidak menurut anda, bagi saya kalimat terjemahan taawudz yang biasanya berbunyi : "Aku berlindung kepada Alloh dari godaan setan yang terkutuk" itu sungguh telah menjebak saya ke dalam pemahaman perlindungan yang salah.

Alih2 saya menganggap diri saya terus menerus mencari perlindungan kepada Alloh, sebaiknya seharusnya, saya beranggapan makna Taawudz adalah :

Audzu (Perlindungan real / nyata sudah senantiasa aku peroleh ) Bi (Dengan selalu bersama /dekat / menyatu / harmonis) Illahi (Alloh SWT yang Maha Melindungi dimana perlindungannya meresap di seluruh alam ini, sehingga aku terlindungi dari ...) minassyaitoon (dari setan dan segala yang ditunggangi / diperalatnya – profil setan disini disamping mahluk dzohir (sejenis jin jahat) juga adalah semua yang menjadi negasi dari malaikat, yang taat) nirrojiim (yang terkutuk, yang menyimpangkan hati, melengahkan pikiran, menjauhkan keberhasilan, dsb.)

Jika kita beranggapan bahwa kalimat Audzu itu bisa diperinci menjadi "Aku berlindung kepada Alloh dari segala siksa api neraka, siksa kubur, dari bencana, kemiskinan, marabahaya, penyakit, dsb…..malah dengan begitu, sebenarnya justru menarik pikiran negatif mengenai hal2 yang tidak kita inginkan tadi !

Lalu beralihlah kepada menarik pikiran2 positif seperti Kekayaan, Kesuksesan, Kesehatan, dan didzikirkan berulang2 seolah-olah sudah memilikinya.

Makna Tawasul

Salalloohu alaihi (sholawat - tawasul - sulalah = sambungan / perekatan) dengan Muhammad sebagai ahlinya penyelaras, penyambung, pengharmonis, perekat, dan makna-makna lain sejenis,  maka kita bisa meneruskan tali keakraban dengan seluruh alam dan seisinya dan mahluk2nya. Muhammad juga berarti yang membentuk segala sesuatunya, karena segala sesuatu sebenarnya berasal dari serpihan / sambungan - sambungan. Dalam hal tulisan misalnya, dari titik disambung / disatukan menjadi garis, dari garis disambung / disatukan menjadi huruf, dari huruf disambung / disatukan menjadi kata, dari kata disambung / disatukan menjadi kalimat, dari kalimat disambung / disatukan menjadi komunikasi alias bahasa.

Wa Salam (Selamat artinya selamat untuk dirinya dan menyelamatkan yang lainnya. Coba anda bayangkan ketika benda yang paling kuat menghancurkan benda lainnya. api menghancurkan kertas, lahar menghancurkan tanah sekitarnya, asam menghancurkan besi, elang memangsa ayam dan kelinci, manusia yang kuat menindas yang lemah, dan seterusnya.

Itu semua sambung menyambung yang menyelamatkan satu pihak tapi tidak menyelamatkan pihak yang lainnya. Maka keberkahan dari sambungan Muhammad itu adalah ketika kita disambungkan dengan segala yang menyelamatkan kita. Baik keselamatan dalam hidup maupun di alam sesudah hidup saat ini. Dan sekaligus menjadi sumber keselamatan buat pihak lain yang tersambung dengan kita. Akan banyak sekali pembahasan di seputar hal ini, seperti keseimbangan alam, keadilan bagi semua, pemenuhan kebutuhan yang harmonis dengan semuanya, dan lain-lain. Itu butuh pembahasan tersendiri. Jadi cukup jika kita berbuat :

Pertama : Keselamatan buat kita sendiri, namun ini takkan berarti jika tidak menjadi...

Kedua : Keselamatan buat yang tersambung dengan kita

1. keluarga kita
2. lingkungan kita tinggal
3. sahabat2 kita
4. masyarakat kita
5. negara kita 
6. dunia kita

  

Makna Basmalah

Ini adalah kalimat yang maknanya paling luas, seluas langit dan bumi digabung menjadi satu. Jika dikupas dari penggalan suku katanya. makna Bi adalah dengan atau bersama / mengerjakan / mendekat atau menyatu / memakai atau menggunakan.

Sedangkan Ismi arti umumnya adalah nama, sebutan yang mewakili diri kita.

Sekarang kita kupas,

Jika saya memakai baju merah terus ada yang memanggil saya dengan panggilan "hey yang memakai baju merah...", maka saya menoleh, karena saya merasa memakainya, meskipun tidak menutup kemungkinan ada oranng lain sekitar saya memakai baju merah juga.

Dalam hal ini, saya bernama si baju merah karena saya memakai baju merah

Jika saya sedang tidur kemudian ada yang membangunkan saya dengan panggilan " hey, yang sedang tidur ! ", maka panggilan itu membangunkan saya, karena arah panggilannya ke arah saya, meskipun tidak menutup kemungkinan ada yang tidur selain saya.

Dalam hal ini, saya bernama si orang yang sedang tidur karena saya mengerjakan pekerjaan tidur.

Jika saya pergi dengan si A, kemudian ada yang menyapa saya dengan sapaan " hey, orang yang pergi dengan si A !", maka saya akan menoleh, karena saya merasa sayalah orang yang pergi dengan si A, meskipun tidak menutup kemungkinan ada orang lain juga yang pergi dengan si A.

Dalam hal ini, saya bernama si orang yang pergi dengan / bersama si A karena saya bersama / dengan si A.

 

Jika saya mendekati pejabat B terus ada yang mengenalkan saya ke orang lain, " nah ini lhoo..bapak yang dekat dengan si B ", maka saya akan mengiyakan dan memperhatikan, karena saya merasa memang saya dekat dengan si B, meskipun tidak menutup kemungkinan ada orang lain juga yang dekat dengan si B.

Dalam hal ini, saya bernama si orang yang dekat / menyatu si B karena saya dekat / menyatu dengan si B.

Itulah makna Bi Ismi, jika di terapkan dalam Basmalah maka maknanya menjadi sangat luas, yang intinya adalah Bi bermakna dengan atau bersama / mengerjakan / mendekat atau menyatu / memakai atau menggunakan (bahkan menurut saya masih ada lagi makna - makna sejenis lainnya) dan Ismi artinya segala sesuatu yang bisa mewakili Alloh, sehingga Alloh menoleh, mengiyakan saat kita memanggil diriNya.

Written / Post by : MasBuddy

Labels/Categories : Mengkaji Semesta Diri