Written / Post by : Mas Buddy
Labels/Categories : Mengkaji Semesta Diri
moneygolddiamond - Penjelasan Hukum Tarik Menarik Versi The Secret
Di mana pun Anda berada—India, Australia, Selandia Baru, Stockholm, London, Toronto, Montreal, atau New York—kita semua bekerja dengan satu daya. Satu hukum. Hukum tarik-menarik! Rahasianya adalah ketertarikan! ( Bob Proctor)
Bisakah anda menyanggah dan tidak setuju dengan pernyataan diatas ? sebagai seorang Islam saya menduga anda akan mengeluarkan statement dan sanggahan mengenai pernyataan "Hukum tarik menarik" , dengan menampilkan ayat ayat AlQuran dan Hadist tentang hukum-hukum Alloh. Bagi saya keduanya sama2 benar, hanya yang patut di ingat bahwa mereka berbicara dengan bahasa mereka dan dengan keterbatasan mereka akan pengetahuan tentang ajaran Islam, lagipula mereka mengungkapkan sebuah hukum yang sebenarnya sudah lama tertulis dalam berbagai isi kitab-kitab suci tak terkecuali Al Quran, penulis The Secret pun mengakuinya di dalam tulisannya.
Saya menghindari hal2 yang membahas perbedaan, dengan alasan-alasan yang nanti akan pembaca ketahui dengan sendirinya jika telah sampai pada halaman terakhir dari tulisan saya ini.
Baiklah kembali ke Hukum tarik menarik tadi....Maksud dari hukum tarik menarik adalah Segala sesuatu yang datang ke dalam hidup Anda ditarik oleh Anda ke dalam hidup Anda. Dan segala sesuatu itu tertarik ke Anda oleh citra-citra yang Anda pelihara dalam benak. Oleh apa yang Anda pikirkan. Apa pun yang berlangsung dalam benak, Anda menariknya ke diri Anda.
Maksudnya lagi, apa yang anda pikirkan sungguh-sungguh di pikiran anda, akan sungguh-sungguh menarik segala sesuatu yang selaras dan harmonis dengan yang anda pikirkan, di seluruh jagad semesta ini. Berarti pikiran kita berfungsi sebagai magnet, ya penulis The Secret menjelaskan bahwa "cara tersederhana untuk memahami hukum tarik-menarik adalah jika saya menganggap diri sebagai magnet, dan saya tahu bahwa sebuah magnet akan menarik sesuatu ke arahnya." ,dan bagi saya, Anda adalah magnet yang paling kuat di Semesta! Di dalam diri Anda terdapat sebuah magnet yang lebih kuat daripada segala sesuatu yang ada di dunia, dan daya magnetis yang tak terbayangkan ini dipancarkan melalui pikiran-pikiran Anda.
Hukum tarik-menarik mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan, tentu saja ini agak berbeda dari magnet yang menarik magnet atau besi lain jika dia berbeda kutub magnet, jika sama maka akan terjadi tolak menolak. Menurut hukum tarik menarik, ketika Anda memikirkan suatu pikiran, Anda juga menarik pikiran-pikiran serupa ke diri Anda.
Bagi sang penulis The Secret,"Anda adalah menara suar manusia, dan daya Anda lebih kuat daripada semua menara televisi yang pernah diciptakan di dunia. Anda adalah menara suar yang paling kuat di Semesta. Pancaran Anda menciptakan kehidupan Anda dan menciptakan dunia. Frekuensi yang Anda pancarkan menggapai lebih jauh dari kota, negara, dan dunia. Frekuensi itu bergetar di seluruh Semesta. Dan Anda memancarkan frekuensi itu dengan pikiran-pikiran Anda!"
Penjelasan Dari Sisi AlFatihah
Makna Frekuensi Yang Sama
Apakah Hukum tarik menarik ini juga dibahas di dalam Al Fatihah ? jawabannya tentu !
Coba anda perhatikan ayat pertama dan ke tujuh yang artinya :
Ayat pertama
Ayat ke Tujuh " yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan bukan jalan orang-orang yang Engkau sesatkan."
Kita mulai dari ayat pertama. Ayat pertama mengandung kata Bi, Bi ini sendiri artinya dengan. Apa makna dari kata 'dengan' ? , menurut saya, 'dengan' bisa berarti :
• Bersama/searah, misalnya saya pergi ke laut dengan si A, berarti saya bersama-sama si A pergi ke laut
• Rapat/dekat, misalnya saya duduk sebangku dengan Budi, berarti saya rapat dan dekat Budi saat duduk sebangku
• Menggunakan/memanfaaatkan, misalnya saya menulis dengan pensil, berarti saya menggunakan pensil
• Menunjukkan/menampilkan, misalnya saya bicara dengan marah, berarti saya menunjukkan rasa marah saat berbicara
Sahabat bisa menambahkan sendiri contoh-contoh lainnya.
Dalam semua uraian makna di atas, kata Bi alias dengan, memiliki satu garis persamaan makna, apa itu ? Yaitu tersambung. Semuanya menunjukkan bahwa satu obyek dengan obyek yang lain tersambung oleh makna Bi. Itulah pengertian tersambung alias tawasul, dan tersambung atau tawasul ini juga berarti memiliki frekuensi yang sama. Meski mungkin ini masih agak samar, sahabat akan lebih jelas lagi di pembahasan ayat ketujuh Al Fatihah berikut ini.
Kalimat pertama dari ayat ketujuh yang artinya jalan orang orang yang Engkau beri petunjuk adalah kalimat pengharapan bahwa kita sebagai seorang Islam berharap memperoleh anugerah jalan yang penuh dengan petunjuk, sehingga kita tidak tersesat. Petunjuk yang diberikan itu pastinya sekaligus menjelaskan bahwa kita tersambung dan terawasi selama perjalanan oleh sang pemberi petunjuk. Itulah makna tawasul, sambung menyambung alias satu frekuensi ! dari Alloh ke seluruh alam semesta yang disampaikan melewati rasulNya dan para wali2nya dan keseluruh ummat serta ke seluruh mahluk di alam semesta.
Power dari Tarik Menarik
Terus dimana letak tarik menariknya ? dengan frekuensi yang sudah sama, kita lalu lanjut ke ayat Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in. Ayat ini menjelaskan bahwa segalanya menyembah dan segalanya memohon pertolongan kepada Alloh, Alloh yang mana ? terserah anda mau menganggap Alloh jauh atau Alloh tinggi tak tersentuh, saya pribadi lebih menyukai menganggap Alloh itu ada baik di dalam diri kita termasuk di pikiran kita maupun di seluruh alam dan seluruh mahluknya. Saya juga lebih menyukai menganggap Alloh itu dekat lebih dekat dari urat leher saya sendiri dibandingkan menganggap Alloh itu jauh tinggi tak tersentuh. Meskipun keduanya sama-sama benar. Karena itu saat saya mengucap Iyyaka na'budu bagi saya artinya menyembah Alloh yang berkuasa dan bersinggasana di hati saya yang mengarahkan dan mengendalikan akal pikiran saya sekaligus berada di dalam diri saya maupun di alam sekitar saya berada, dekat dengan saya, dan saat saya mengucapkan wa iyyaka nasta'in bagi saya artinya saya memohon pertolongan kepada Alloh yang ada di dalam diri saya bersemayam di hati saya namun berkuasa dan mengendalikan seluruh diri saya dan alam sekitar saya, untuk segera memenuhi permintaan pertolongan saya.
Bayangkan jika sang Pemilik Alam sendiri yang menolong kita dengan menggerakkan seluruh alam di sekitar kita, problem apa yang tak bisa dipecahkan ? sehingga, tarik menarik yang terjadi adalah antara saya –alam semesta-dan Alloh sebagai pihak yang berkuasa atas saya dan alam semesta tempat saya hidup.
Masalahnya adalah betulkah power itu datangnya dari pikiran kita ? kalau memang pikiran adalah power dari penciptaan terus dimanakah power Alloh itu ? Inilah menurut saya satu hal yang luput dari kebanyakan orang Islam sendiri. Saat kita meyakini bahwa Alloh bersinggasana di hati kita bukankah itu berarti Alloh bersinggasana di niat dan kehendak kita ? atau kalaupun ada yang tak setuju, tetap saja niat dan kehendak kita adalah sesuatu yang paling dekat jaraknya dari Alloh yang bersemayam di hati bukan ? Berarti sebenarnya pusat kekuatan itu ada di dalam hati, sementara pikiran, perasaan dan visualisasi, dan semua yang lain adalah pembantu yang membantu mewujudkan niat hati kita.
Tetapi walau bagaimanapun sang penulis The Secret tidak salah saat dia berkata pikiranlah yang menarik segala frekuensi yang sama di alam raya, karena sang penulis bertumpu pada pengertian bahwa di dalam pikirannya ada niat dan doa dan cita-cita. Kenapa saya bilang tidak salah ? karena saat niat hati saya muncul, maka untuk mewujudkannya haruslah sang niat itu dialirkan dan disatukan ke pikiran agar terjadi visualisasi yang berlanjut ke penarikan frekuensi pikiran-pikiran yang sama di alam. Itu artinya niat hati saya juga ada dan dapat ditemukan di dalam pikiran saya. Tidak salah toh ?
moneygolddiamond.com archives
3 comments:
infonya sangat bermanfaat gan
Dapat dipahami jika kita berpikir proaktif. Yang sering meragukan adalah rasa instan manusia. Kata the screet disana tak ada waktu yang ada ururtan kejadian saja. Keyakinan yang inten yang diperlukan, mungkin yakin serta merta adalah bakat juga, maka bagi kebanyakan orang harus melatih dan mengusahakan.
intinya sebenarnya da pada hadits qudsi : “Aku mengikuti sangkaan hambaKu padaKu, jika sangkaannya baik maka baiklah yang didapatkan, jika sangkaannya buruk maka buruklah yang didapatkan” (HR Ahmad)
Post a Comment